Kartu Bisnis

Kartu Bisnis
Member ID : GLN0000982
peluang usaha

Rabu, 24 Desember 2014

Membangun Kepercayaan Diri


Membangun Kepercayaan Diri

Pada suatu akhir pekan, seorang pria bernama Malcolm, bertempat tinggal di Vancouver, mengajak tunangannya berjalan-jalan melewati hutan utara British Colombia. Entah bagaimana mereka terjebak diantara seekor beruang dan anak-anaknya. Induk beruang itu, karena ingin melindungi anak-anaknya, menarik dan mencengkram tunangan Malcolm. Tinggi badan Malcolm hanya sekitar 157 cm, sedangkan beruang itu sangat besar. Namun, dia mempunyai keberanian dan berhasil membebaskan tunangannya. Kemudian, induk beruang menangkap Malcolm dan mulai meremukkan setiap tulang pokok di tubuhnya. Induk beruang mengakhiri serangan dengan menancapkan cakarnya pada wajah Malcolm dan mencakar lurus hingga ke kepala bagian belakang.

Ajaib, ternyata Malcolm tetap hidup. Selama delapan tahun dia berulang-ulang menjalani operasi pemulihan. Selama itu, para dokter telah melakukan semua bedah kosmetik yang mungkin bisa mereka lakukan. Namun, semua itu tidak cukup menolong Malcolm dan Malcolm memandang dirinya sebagai si buruk rupa. Dia tidak ingin lagi tampil di hadapan umum.

Oleh karena itu, pada suatu hari Malcolm naik dengan kursi rodanya ke atap lantai sepuluh gedung pusat rehabilitasi. Ketika sedang bersiap-siap untuk mendorong tubuhnya melintasi batas bangunan, ayahnya muncul. Sebelumnya, sang ayah mendengar bisikan hatinya yang menyuruh dia untuk menemui anaknya. Pada waktu yang tepat, sang ayah muncul di puncak tangga dan berkata, “Malcolm, tunggu sebentar.” Mendengar suara ayahnya, Malcolm membalikkan badan di atas kursi rodanya.

Ayahnya berkata, “Malcolm, setiap manusia memiliki bekas luka di suatu tempat yang tersembunyi di dalam dirinya. Rata-rata mereka menyembunyikannya dengan senyuman, kosmetik, dan pakaian indah. Kebetulan kau harus memakai bekas luka itu di bagian luar. Namun, kita semua sama, Anakku. Kita sama-sama punya luka.” Malcolm tidak lagi mampu melompat dari atap gedung itu.

Tidak lama kemudian, seorang teman membawakan beberapa rekaman kaset mengenai motivasi. Pada salah satu kaset, dia menyimak kisah Paul Jeffers, yang kehilangan pendengarannya pada usai 42 tahun dan berhasil menjadi salah satu wiraniaga terkenal di dunia. Malcolm mendengar saat Paul berkata, “Halangan diberikan kepada orang-orang biasa agar mereka menjadi luar biasa.”

Malcolm berkata pada dirinya sendiri, “Itu kan saya. Saya luar biasa!”

Malcolm harus melawan rasa takut ditolak karena fisiknya kini cacat.

Dia bangun setiap hari dengan kesadaran bahwa selalu ada kemungkinan (untuk ditolak), namun dia tetap melangkah maju sedikit demi sedikit. Malcolm memutuskan untuk bekerja sebagai wiraniaga asuransi – suatu pekerjaan yang akan menghadapkan dia pada penolakan berkali-kali setiap hari. Dia memutuskan untuk menjadikan kekurangannya yang utama sebagai modal.

Dia memasang foto diri pada kartu bisnisnya, dan ketika dia memberikannya kepada orang lain, dia akan berkata, “Saya buruk rupa di luar, tetapi ganteng di dalam jika saja Anda punya kesempatan untuk mengenal saya.” Setahun kemudian, Malcolm menjadi agen asuransi nomor satu di Vancouver.

Saya memaparkan kisah nyata di atas, sebagai gambaran bahwa masalah kita yang sesungguhnya bukanlah berada di luar diri kita, namun di dalam diri kita sendiri. Kenapa? Dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey menuturkan, “Jika kami ingin mengubah sebuah situasi, kami harus mengubah diri kami terlebih dahulu. Dan untuk mengubah diri kami secara efektif, kami lebih dahulu harus mengubah persepsi kami.”

Begitu pula halnya dengan kepercayaan diri Anda. Sebagai contoh, ketika Anda melakukan hubungan komunikasi dengan orang lain. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering melakukan komunikasi dengan orang lain, maka makin baik hubungan mereka. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan, tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Salah satu faktor utama dalam membangun komunikasi dengan orang lain adalah PERCAYA.

Bila saya percaya kepada Anda, bila perilaku Anda dapat saya duga, bila saya yakin Anda tidak akan mengkhianati atau merugikan saya, maka saya akan lebih banyak membuka diri saya kepada Anda. Relevansi dari kepercayaan ini adalah Anda akan MENERIMA. Menerima adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.

Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa, dalam membangun sebuah hubungan dengan orang lain pun, Anda harus terlebih dahulu mempercayai diri Anda terlebih dahulu. Karena ketidakpercayaan terhadap diri sendiri akan berakibat pada ketidakmampuan Anda menerima diri Anda apa adanya. Anda akan selalu merasa tidak gagah/cantik, selalu merasa minder karena tidak PD (percaya diri), dan lain-lain. Dan ketika Anda susah untuk menerima diri Anda apa adanya, maka akan terasa sulit untuk berhubungan dan membangun kepercayaan dengan orang lain.

Seperti kata Covey di atas, pada akhirnya kepercayaan diri itu dibangun dengan merubah persepsi Anda sendiri. Bagaimana Anda memandang diri Anda sendiri? Apa penilaian Anda terhadap diri Anda sendiri? Membenahi persepsi (cara pandang) Anda terhadap diri Anda sendiri, akan membangun sebuah kepercayaan diri yang matang. Dengan kata lain, Anda akan memiliki harga diri yang lebih baik. Seperti kata Steven J. Stein, “Kita bisa meningkatkan kecerdasan emosional dengan mengubah keyakinan yang bersifat merusak serta menggantinya dengan keyakinan yang bersifat membangun.”

*) Syahril Syam adalah seorang berlisensi NLP dan certified Hypnotherapist. Beliau juga adalah seorang konsultan, terapis, public speaker, dan seorang sahabat yang senantiasa membuka diri untuk berbagi dengan siapa pun. Ia memadukan kearifan hikmah (filsafat) timur dan kebijaksanaan kuno dari berbagai sumber dengan pengetahuan mutakhir dari dunia barat. Ia juga adalah penulis buku best seller The Secret of Attractor Factor. Teman-temannya sering memanggilnya sebagai Mind Programmer, dan dapat dihubungi melalui ril@trainersclub.or.id

... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 13 Desember 2014

Writing Ritualism: Yang Penting Tulis Dulu

Writing Ritualism: Yang Penting Tulis Dulu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1


Deadline!
Betapa kita selalu dihadapkan pada masalah ini!
Setumpuk tugas kantor harus diselesaikan hari ini. Pekerjaan klien juga. Urusan keluarga juga tidak bisa diabaikan. Dan juga, komitmen berkontribusi ke pembelajar.com. Seharusnya sudah setor tulisan beberapa hari yang lalu tetapi sampai saat ini belum ditulis juga.

Nah, deadline menyelesaikan tulisan inilah yang akan kita bahas disini.
Benarkah tulisan bisa dipaksa selesai pada hari dan jam tertentu?
Bukannya menulis merupakan proses kreatif yang memerlukan ide yang belum tentu kapan datangnya?

Beberapa penulis yang saya kenal sering menganjurkan untuk action saja walaupun belum ada ide mau menulis apa.

“Yang penting tulis dulu” kata mereka.
Nah, tulisan ini sebenarnya sedang menjalankan saran tersebut. Sampai kalimat ini saya tulis, saya belum tahu harus menulis apa. Loh..kok sudah dua paragrap?
Ha…ha…katanya yang penting tulis dulu?

Kegiatan menulis menurut saya merupakan suatu kebiasaan.
Sebagai suatu kebiasaan, semakin kita sering mengerjakan semakin kita akan melakukan hal tersebut sebagai ritual .....


... baca selengkapnya di Writing Ritualism: Yang Penting Tulis Dulu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 12 Desember 2014

Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap

Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1


Langit biru dan awan putih ketika pagi adalah alasan kuat mengapa aku masih bertahan hidup di bumi, aku berjalan di atas terjalnya dunia, dan berbicara di antara ribuan orang tuli, termasuk Ibu Bapakku sendiri, mereka tak pernah mendengarkan apa yang aku utarakan, aku memohon ribu ampun kepada Illahi Robbi, aku tak menyesali di turunkan ke dunia ini, aku tak menyesal mempunyai orang tua seperti mereka, namun aku lelah selalu tercap sok tahu dan terpojok salah.

“Bu… Bu!”
“Iya Pak”
“Tanah kita laku, bu! Tanah kita jadi di beli para pengusaha buat apartemen”
“Wah, rezeki nomplok tuh Pak!”
“Iya Bu, sawah kita rata sekarang! Tanahnya jadi uang bu, uang!”

Terdengar suara mereka tertawa puas dengan rezeki yang menurutku tak pantas untuk disyukuri seketika temperatur badanku menjadi panas sekaligus menggigil, aku bergidik ketakutan mendengar kebahagian mereka. Menurutku, mereka sangat keterlaluan, aku tak mampu menahan emosiku, aku bangkit dari kamar, dan buyarkan tawa mereka.

“Bu, Pak! Kenapa harus jual sawah?”
“Halah! Kamu tahu apa! Toh nanti kamu juga kebagian, malah kayanya bakal dihabisin buat kepentingan kamu, kamu ga usah banyak nanya!”
“Iya, Mas! Ini rezeki nomplok buat kita, katanya kamu mau jadi dokter!”
“Bu, Pak! Sawah di Indonesia, makin jarang. Ibu sama Bapak tega ngeikhlasin ratusan hektar sawah yang dulu di tanam eyang kakung buat .....


... baca selengkapnya di Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ayah

Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1


“Kamu jadi anak lelaki tidak boleh cengeng,” perkataan itu yang sampai sekarang masih terngiang-ngiang di telingaku dan selalu ke luar dari mulut ayah di saat aku kecil meminta sesuatu barang atau ketika aku kalah dalam berkelahi dengan temanku.

“Kamu nanti akan jadi ‘pagar’ keluarga,” kata-kata itu juga sering dilontarkan ketika aku beranjak dewasa sampai berumah tangga.

Saat itu aku pun bertanya “pagar” yang dimaksudnya itu, kemudian dia menjelaskan tradisi Minangkabau bahwa pagar itu melindungi kaum wanita di keluargaku yang satu sepersukuan.

“Kaum wanita itu harus engkau jaga, memang engkau sebagai lelaki tidak akan mendapatkan tanah pusako, tapi peranannya adalah menjaga,” kalimat itu ke luar dari mulutnya di saat aku mengeluh.

Perkataan ayah memang sangat menyentuh hati, dirinya tidak perlu memarahi dengan kata-kata kasar, tapi cukup dengan beberapa patah kata yang sarat makna filosofisnya. Sampai aku berumah tangga pun, ayah masih selalu memberikan wejangan-wejangan agar aku tidak tergelincir dalam kehidupan dan kuat dalam menghadapi berbagai prahara kehidupan.

Dari raut mukanya yang sarat dengan perjalanan hidupnya itu, selalu menjadi teman di saat aku berduka. Meski cukup bertelepon untuk menanyakan keadaan aku di tanah rantau, tapi engkau akan selalu merasakannya baik di tengah suka dan duka.

“Papa tidak meminta engkau banyak-banyak .....


... baca selengkapnya di Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 11 Desember 2014

Batu Ajaib

Batu Ajaib Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1


Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia.

Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca. Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas.

Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu ersebut, ia pun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu.

Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila disebut, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya.

Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada .....


... baca selengkapnya di Batu Ajaib Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 10 Desember 2014

Stuck dan Stagnan

Stuck dan Stagnan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1


Who am I ???
Bagi seseorang pertanyaan ini sangat klasik.
Tapi sebenarnya pertanyaan ini menjadi sangat berarti dan bermakna bagi siapapun yang ingin berpikir.

Kadang-kadang tampaknya semua hal keluar dari jangkauan ku
tidak peduli seberapa keras aku mencoba.
kadang-kadang aku merasa seperti ada di dalam suatu hal yang
dengan segala sesuatu aku berusaha bertahan,
tapi tampaknya semuanya pergi ..
dan meskipun aku terjatuh….
Semuanya memanggilku untuk terus bangkit kembali mencari siapa diri ku…..
Aku akan menemukan diriku
Aku terus mencari siapa aku yang sebenarnya
Siapa aku? Katakan!!
karena sepertinya aku tidak cocok sama sekali disini.

Kadang-kadang aku merasa semuanya pergi
dan meninggalkan aku di belakang
Aku akan terus berjalan untuk menemukan siapa aku yang sebenarnya.”

Dulu saya pernah mengikuti sebuah acara motivasi.
Disana saya mesti tersengang, atau mungkin seperti orang yang menahan tangis.
Bukan karena suatu motivasi yang diberikan tetapi karena sebuah lirik lagu dalam sebuah video Tarzan. Lirik lagu dan tema serta pesan lagu ini benar2x sama seperti apa yang saya alami.

Who am I ?
sebuah pertanyaan yang baru-baru ini menganggu pikiran ini …
Ya, seseorang yang baru saja menikmati masa kuliah.
Video .....


... baca selengkapnya di Stuck dan Stagnan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 06 Desember 2014

PERHATIKANLAH!

PERHATIKANLAH! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
 

Saat berbicara tentang otak, maka telah banyak hal yang diketahui. Namun masih lebih banyak lagi yang belum diketahui tentangnya. Sungguh menarik saat mengetahui sebuah penelitian yang luar biasa tentang otak dan bagaimana kita merubah otak dan pada akhirnya merubah diri kita.

Dalam Journal of Neuroscience, terdapat sebuah penelitian tentang bagaimana otak berubah. Memang benar bahwa telah banyak ilmuwan yang meneliti tentang kemampuan otak untuk berubah, yang biasa disebut neuroplastisitas.

Namun, yang begitu menarik perhatian saya adalah kemampuan mem-fokus-kan perhatian ternyata mampu membuat perubahan dan hasil yang cepat pada otak.

Ada beberapa monyet yang dibagi menjadi dua kelompok. Pada monyet-monyet tersebut dipasangi alat pada jemari mereka. Sebuah alat yang berfungsi untuk mengetuk jemari monyet tersebut sebanyak seratus menit per hari selama enam minggu. Saat jari-jari mereka juga bergerak, monyet-monyet ini juga mendengarkan suara melalui headphone.

Kedua kelompok monyet ini diberikan stimulus yang sama pada jari dan telinga mereka. Satu-satunya yang membedakan adalah, pada kelompok pertama, monyet-monyet dilatih untuk fokus pada jari mereka. Saat para monyet mampu merasakan adanya perubahan irama pada musik yang didengar, mereka harus .....


... baca selengkapnya di PERHATIKANLAH! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Entri Populer